“Sesuatu itu akan indah bila tiba waktunya”

sekarang kesendirian bukanlah suatu kebencian bagi diriku, meskipun banyak orang
membencinya. akan tetapi hakikat kesendirian merupakan hal untuk sebuah perenungan akan arti kehidupan dan media sebagai intropeksi diri di mana mengukur kepribadian diri itu penting.
banyak hal yang bergejolak dalam hatiku saat ini, entah karna aku terlalu di sibukan dengan urusan duniawi, atau terlena dengan mayanya dunia, atau bahkan kurangnya tau diri dalam memandang diri sendiri……..

Lanjutkan membaca “Sesuatu itu akan indah bila tiba waktunya”

mozaik islam

Islam tak Benar-benar Melarang Berpacaran

Oleh : | Kamis, 8 Januari 2015 | 07:17 WIB
Islam tak Benar-benar Melarang Berpacaran

(foto: istimewa)

INILAHCOM, JakartaKadang ada kalangan muda mudi Muslim yang merasa rugi karena mereka tak bisa berpacaran. Sementara jiwa di masa pubertas tak jarang membuat mereka galau. Mereka umumnya dihadapkan pada fakta, begitu banyak ustaz yang mengharamkan pacaran.

Benarkah pacaran terlarang bin haram dalam Islam?

Sudah cukup lama (2003) Majelis Tarjih Muhammadiyah mengeluarkan fatwa tentang pacaran dalam Islam. Bila istilah “pacaran” diartikan sebagai “berteman dan saling menjajaki kemungkinan untuk mencari jodoh berupa suami atau istri” (Purwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia (1976)), maka pacaran itu selaras dengan sunnah Rasul.

Dari sejumlah hadits, dipahami bahwa ada masa penjajakan untuk memilih calon suami atau isteri sebelum menetapkan keputusan untuk malakukan peminangan. Masa penjajakan ini dapat disamakan dengan masa pacaran menurut pengertian di atas. Setelah masa pacaran dilanjutkan dengan masa meminang, jika peminangan diterima maka jarak antara masa peminangan dan masa pelaksanaan akad nikah disebut masa pertunangan. Pada masa pertunangan ini masing-masing pihak harus menjaga diri mereka masing-masing karena hukum hubungan mereka sama dengan hubungan orang-orang yang belum terikat dengan akad nikah.

Rasulullah saw memberi tuntunan bagi orang yang dalam masa pacaran atau dalam masa petunangan sebagi berikut:
1. Pada masa pacaran atau masa pertunangan antara mereka yang bertunangan dan pacaran adalah seperti hubungan orang-orang yang tidak ada hubungan mahram atau belum melaksanakan akad nikah, karena itu mereka harus:
a. Memelihara matanya agar tidak melihat aurat pacar atau tunangannya, begitu pula wanita atau laki-laki yang lain. Melihat saja dilarang tentu lebih dilarang lagi merabanya.
b. Memelihara kehormatannya atau kemaluannya agar tidak mendekati perbuatan zina.
2. Untuk menjaga a dan b dianjurkan sering melakukan puasa-puasa sunat, karena melakukan puasa itu merupakan perisai baginya.

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2142082/islam-tak-benar-benar-melarang-berpacaran#sthash.9c2imykO.dpuf